Jumat, 13 April 2012

celoteh orang pinggiran tentang kemerdekaan

Yah,kalo melihat judul artikelnya kawan-kawan pasti udah pada bisa menebak apa yang jadi isi penulisan artikel ini. Yaps, sesuai dengan judulnya artikel ini tentang orang pinggiran yang mempertanyakan kemerdekaan. KAPAN KITA MERDEKA??ketika diajukan pertanyaan seperti ini hampir semua orang yakin bahwa bisa menjawabnya, bahkan anak SD kelas 3 pun yakin bisa menjawabnya dengan benar. KAPAN KITA MERDEKA??hampir semua orang akan menjawab 17 agustus 1945, bukan begitu??kalau tidak percaya silakan tanyakan kepada siapa saja. Jawaban yang sama akan keluar mulutnya. Tapi gua sendiri ketika ditanya KAPAN KITA MERDEKA??gua akan menjawab “TIDAK TAHU”. Kenapa tidak tahu??kawan-kawan pasti pada heran. Dan mungkin kawan-kawan akan berpikiran “ni orang pernah sekolah apa nggak sih??kok tanggal kemerdekaan aja nggak tahu?”,betul?? Yaps gua gag marah jika memang kawan-kawan berpikiran seperti diatas. Kembali ke pertanyaan, kenapa gua jawab “TIDAK TAHU”? karena emang gua tidak tahu. Kata MERDEKA,menurut pemikiran gua yang hanya orang pinggiran ini adalah bebas dan terlepas dari segala macam bentuk penjajahan. Emang benar 66 tahun yang lalu bangsa indonesia memproklamirkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan jepang, belanda dan bangsa eropa, tapi apa bangsa dan negara ini sudah MERDEKA danbenar-benar bebas dari penjajahan??hal ini perlu dipertanyakan lagi dan inilah yang membuat gua menjawab tidak tahu. Tapi ketika gue ditanya kapan bangsa ini memprokamirkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka??gue akan jawab 17 agustus 1945. Atau ketika gue ditanya tanggal berapa proklamasi kemerdekaan??gue juga akan jawab 17 agustus 1945. Tidak bisa dipungkiri sudah 66 tahun bangsa dan negara ini memproklamirkan kemerdekaannya. 66 tahun merupakan sebuah perjalanan yang sangat panjang. Mari kita lihat apakah selama perjalanan panjang itu bangsa dan negara ini benar-benar terbebas dari penjajahan??pada kenyataannya jawabannya menurut gua adalah TIDAK. Nenek moyang kita dulu dijajah bangsa asing dan secara fisik, tapi sekarang kita dijajah oleh penjahat-penjahat berdasi yang bernama koruptor dan antek-antek. Sebuah ketidakberuntungan mungkin, bahwa para penjahat berdasi tersebut justru didominasi oleh orang-orang pintar yang mengaku dirinya adalah wakil rakyat,yang mengaku dirinya adalah pemimpin,yang mengaku dirinya adalah pengayom. Begitu banyak kebijakan publik yang dibuat bukan justru untuk kepentingan publik tapi kepentingan sebagian orang. Salah satu bukti, RUU pendidikan tinggi yang dulu mendapat penentangan dari kalangan mahasiswa dan hingga sekarang masih menjadi bahan perdebatan. RUU pendidikan tinggi ini dikhawatirkan menjadi salah satu cara memprivatisasi pendidikan yang mengarah pada kapitalis. Selain itu, terkesan pemerintah ingin lepas tangan dan tidak memenuhi salah satu hak pendidikan yakni alokasi 20 % dana pendidikan dari APBN. Yah,mungkin itu usang,kemudian baru-baru ini pemerintah berencana menaikkan harga BBM dengan alasan harga minyak dunia semakin naik dan berjanji harga barang hanya naik 7 %. Apa benar itu alasannya??negara ini adalah negara yang punya sumber daya minyak bumi yang cukup besar,tapi sebagian besar dikuasai oleh pihak asing dan yang dikuasai negara sendiri pun hanya menghasilkan minyak mentah. Jika seperti ini maka timbul lagi pertanyaan, kenaikkan BBM,karena harga minyak dunia naik atau karena ada pesanan asing??kenaikkan BBM ini sendiri mendapat banyak aksi penolakan. Hampir setiap daerah di Indonesia melakuakan aksi penolakan kenaikkan BBM. Oh ya, ada juga rencana pemerintah yang ingin mencabut kebijakan tentang retribusi miras yang bertujuan untuk mengawasi dan mengendalikan peredaran miras di masyarakat. Ini menjadi salah satu tanda tanya besar dalam pikiran gue, kebijakan ini dibuat untuk mengantisipasi peredaran miras di masyarakat kenapa kok malah ingin dicabut??padahal gue kira, bapak-bapak pintar yang di sana itu paham betul dampak miras. Alasan lain kenapa gua masih berpikir bangsa ini belum sepenuhnya merdeka yaitu mungkin kita bisa lihat dari bidang hukum. Hukum di negara ini patut dipertanyakan. Salah satu contohnya adalah, kasus-kasus korupsi yang di meja hijaukan lebih sering menghadirkan hasil yang mencengangkan. Mengapa mencengangkan??yah,kita lihat saja, pencurian sandal yang heboh beberapa waktu lalu, walau si anak yang jadi tersangka dibebaskan tapi jika kita lihat tuntutan sanksi yang diajukan penuntut sangat “hebat”,5 tahun untuk sendal,hebat bukan??sedangkan korupsi?? Tuntutannya hanya beberapa tahun atau paling lama belasan tahun. Hampir tidak ada yang menuntut seumur hidup atau hukuman mati. Karena mungkin hukuman mati dinilai tidak sesuai dengan HAM (untuk artikel tentang hukuman mati VS HAM akan dipublish di lain postingan), mengapa tidak dituntut hukuman seumur hidup??pencurian sendal ataupun pisang dampaknya hanya dirasakan si pemilik sendal atau pisang, atau per individu, tapi korupsi??dampaknya dirasakan rakyat banyak walau tidak secara langsung. Bayangkan sendal = 5 tahun, korupsi yang beratus-ratus kali lipat dari harga sepasang sendal = ≤ 15 tahun, jarang banget yang diatas itu. Hebat bukan??Belum lagi keanehan-keanehan lainnya seperti kasus korupsi yang kelas kakap hilang seperti asap tidak jelas dimana ujung penyelesaiannya. Contohnya kasus century yang masih belum tahu dimana ujungnya. Makelar kasus masih banyak berkeliaran. Hukum pun seakan tidak mampu menyentuh kalangan atas negeri ini. Bahkan bukan hal yang rahasia lagi bahwa banyak yang beranggapan bahwa hukum hanya berlaku untuk rakyat bawah. Hukum seperti tidak memandang apa yang dilakukan tapi siapa yang melakukan. Apa rakyat sudah merdeka sepenuhnya??menurut opini gue, BELUM. Rakyat masih belum terbebas dari jerat kemiskinan, masih banyaknya rakyat yang buta huruf, masih banyaknya anak putus sekolah. Salah satu isi undang-undang dasar mengatakan bahwa fakir miskin dan anak-ank terlantar dipelihara oleh negara, tapi apa yang kita lihat sekarang??anak-anak terlantar masih banyak diluar sana dan hampir tak tersentuh oleh pemerintah. Anak-anak usia sekolah masih banyak menghabiskan waktu dijalan-jalan demi memenuhi tuntutan perut yang butuh makan. JADI KETIKA GUE DITANYA, APA KITA SUDAH MERDEKA??MAKA GUE JAWAB, KITA SUDAH MEMPROKLAMIRKAN DIRI SEBAGAI BANGSA YANG MERDEKA DAN ITU SUDAH BERJALAN 66 TAHUN TAPI PADA KENYATAANNYA PRAKTEK PENJAJAHAN MASIH ADA DI NEGARA INI, OLEH OKNUM-OKNUM DARI BANGSA INI DAN JUGA DARI PIHAK ASING. RAKYAT MASIH BELUM MERDEKA SEPENUHNYA. that’s my opinion, and now let me know yours opinion. (tulis di box komentar)