Minggu, 25 April 2010

desentralisasi (sekedar pendapat dari orang kecil) part-2

Desentralisasi (politik, administratif dan fiskal) adalah penyerahan kekuasaan, kewenangan, sumber daya, keuangan dan tanggungjawab dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Desentralisasi juga berarti membawa negara lebih dekat pada rakyat Kedekatan ini bukan berarti karena ada kantor pemerintah yang dekat dengan rakyat, bukan pula karena pemimpin lokal dipilih oleh rakyat setempat. Dekat, di satu sisi, berarti pemerintah daerah mempunyai transparansi, akuntabilitas dan responsivitas dalam pengelolaan kebijakan dan anggaran daerah. Di sisi lain dekat juga berarti bahwa rakyat mempunyai akses politik terhadap penyelenggaraan pemerintahan atau akses partisipasi. Dengan kalimat lain, pemerintah daerah mempunyai “hak” jika berhadapan dengan pusat, sebaliknya ia mempunyai “tanggungjawab” mengurus barang-barang publik untuk dan kepada rakyat. Secara teoretis tujuan antara desentralisasi adalah menciptakan pemerintahan yang efektif-efisien, membangun demokrasi lokal dan menghargai keragaman lokal. Tujuan akhirnya adalah menciptakan kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat itulah yang menjadi cita-cita besar membawa negara lebih dekat pada rakyat.
Seperti yang sudah dikatakan diawal bahwa dengan desentralisasi maka diharapkan bahwa adanya peningkatan kesejahteraan rakyat bukan hanya semata yang diukur melalui angka-angka pertumbuhan ekonomi tapi juga lebih kapada unsur-unsur sosial didalam masyarakat. Peningkatan ini juga turut bergantung pada pelayanan publik sehingga menjadi seperti sebuah rantai yang saling menyambung dan terkait.
Pelayanan publik sangat terkait dengan kualitas birokrasi yang ada. Struktur birokrasi juga turut memberikan andil dalam pemberian pelayanan kepada publik. Pemerintah atau birokrasi pada fitrahnya adalah pelayan publik dan aparatur negara, bukannya sebagai “pelayan” bagi kaum bourjuis. Desentralisasi diharapkan mampu menghapus wajah lama birokrasi pemerintah yang begitu buruk dimata masyarakat dan memberikan wajah baru yang lebih manis dan bersahabat terhadap masyarakat dari semua kalangan tanpa ada unsur diskriminasi terhadap penjalanan tugasnya.
Desentralisasi ini diharapkan dapat menciptakan birokrasi yang lebih fleksibel, efektif, inovatif, serta menumbuhkan motivasi kerja daripada yang tersentralisasi. Desentralisasi diatas kertas adalah sebuah sistem yang dibuat untuk mengatasi berbagai keluhan dan ketidakmampuan sentralisasi. Namun sekali lagi ditegaskan hanya diatas kertas, pada pembuktian dilapangan tidak ada hal yang jauh berubah dari pada masa era sentralsasi selain sruktur sekarang yang lebih mengkerut, lebih dinamis dan lebih mampu untuk menjangkau lapisan masyarakat kelas bawah. Hakikat desentralisasi sebagai pembaharuan kini menjadi kabur dan menjadi sebuah pertanyaan besar.
Permasalahan utama pelayanan publik pada dasarnya adalah berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan itu sendiri. Pelayanan yang berkualitas sangat tergantung pada berbagai aspek, yaitu bagaimana pola penyelenggaraannya (tata laksana), dukungan sumber daya manusia, dan kelembagaan

desentralisasi (sekedar pendapat dari orang kecil) part-1

selama puluhan tahun negara kita menganut sistem sentralisasi atau terpusat dan seiring dengan runtuhnya rezim orde baru yang berkuasa maka sistem sentralisasi itu pun ikut runtuhnya dan digantikan oleh sistem baru yang diharapkan mampu untuk menjawab kelemahan-kelemahan yang ada dan terjadi pada masa sentralisasi. Sentralisasi berarti terpusat, semua kebijakan ataupun segala hal yang berkaitan dengan birokrasi-birokrasi wewenang sepenuhnya berada dalam tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat membuat berbagai kebijakan dengan menyeragamkan semua kondisi daerah entah itu daerah yang terpencil, daerah yang maju atau bahkan daerah yang nun jauh dipelosok. Pemerintah menganggap seakan-akan semua daerah berada dalam kondisi yang sama. Tidak jarang kebijakan yang dibuat tidak cocok dengan kondisi daerah-daerah tertentu. Sistem sentralisasi ini juga mengakibatkan terpusatnya pembangunan pada sebagian daerah sementara daerah lainnya seolah terpinggirkan.
Untuk menjawab semua permasalahan yang timbul dalam masa sentralisasi, maka desentralisasi muncul bak pahlawan yang menumpas kejahatan. Desentarlisasi dielu-elukan seperti sebuah sistem sempurna tanpa cacat. Pada awalnya desentralisasi membuat banyak perubahan dalam dinamika percaturan pemerintahan. Seiring dengan diberlakukannya sistem desentralisasi ini maka muncul juga berbagai macam istilah dan sistem lain yang merupakan rangkaian dari desentralisasi ini, seperti misalnya : otonomi daerah.
Pada masa desentarlisasi daerah kini tidak lagi tergantung [ada pemerintah pusat. Jika sebelumnya pada masa sentarlisasi daerah tidak memiliki wewenang atas dirinya maka pada masa desentarlisasi daerah telah mendapatkan kebebasan yang selama ini diidam-idamkannya. Daerah kini tidak lagi menjadi “boneka” pemerintah pusat. Semua hal ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih merasakan pelayanan publik. Agar pelayanan publik yang selama ini telah dijalankan menjadi jauh lebih baik lagi. Esensi dari desentarlisasi yang salah satunya selain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah untuk menambah mutu pelayanan publik.
Esensi desentralisasi secara teoritis diatas kertas sangat memiliki peluang untuk terwujud. Namun mari kita sekitar kita apakah mutu pelayanan publik sudah jauh lebih baik atau masih tetap sama saja dengan era sentralisasi. Jika sudah membaik tentu dapat kita katakan dengan lantang bahwa negara yang kita cintai ini telah mampu menerapkan sistem tersebut dengan sempurna. Namun bila yang terjadi sebaliknya timbul suatu pertanyaan besar apa bedanya dengan sentralisasi jika keadaannya masih tetap saja sama, apa ada yang salah dalam sistem ini?atau mungkin memang negara kita masih belum mampu menerapkannya dengan baik.
saat kehampaan itu datang mengusik....setitik harapan menjadi seperti cahaya yang terang menerangi setiap sudut langkah kehidupan yang dijalani.... entah akan terwujud atau tidak tak menjadi persoalan yang begitu bearti......yang ada hanyalah usaha dan keinginan untuk menjadikannya nyata apakah akan berhasil atau tidak...
sebagai manusia yang mempunyai sebuah rasa dan karya dalam dirinya menjadi sebuah keharusan untuk tetap berusaha...
menjadi kewajaran apabila kita menginginkan semua yang kita mau terlaksana seperti keinginan, namun akan menjadi sebuah hal yang salah dan tidak wajar bila kita memaksakan bahwa hal itu harus terwujud, menjadi salah apabila kita tidak mau menerima hasil yang telah diberikan Allah pada kita karena kita tag pernah tahu ada rahasia apa dibalik keputusan Allah.

hikmah dari semua kejadian

apa yang sudah kita miliki dan kita rasakan hingga detik ini adalah buah dari apa yang telah kita lakukan...............tidak ada yang salah dengan semua yang mungkin tak sesuai dengan apa yang kita harapkan andaikan kita mau untuk merenung dan melihatnya dari sisi lain...........hanya saja terkadang kita terlalu angkuh untuk melakukannya..kita terlalu menginginkan semua hal harus sempurna dan berjalan seperti yang kita rencanakan padahal mungkin saja itu bukanlah yang terbaik untuk kita........
Allah tidak akan memberikan yang buruk untuk hambanya.....tapi Allah mengizinkan hal yang tidak sesuai harapan terjadi untuk membuat kita mengerti..untuk membuat kita paham dan untuk membuat kita menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari sebelumnya.....