Jumat, 03 Agustus 2012

Corat-Coret Tentang Pergaulan

assalamu'alaikum sobat apa kabar nih??udah lama juga ya gua absen kagak nge-posting tulisan,yah maklumlah gua lagi krisis inspirasi (jiah,,,sok keren pake inspirasi)hehehhe...... by thw way,,,,kali ini gua nge-posting tulisan yang sebenarnya udah lumayan lama terpendam di dalam laptop gua bikos gua lupa buat nge-postingnya..hehhehe....... okeh sobat,langsung aja ke topik yah....are you ready??(walau bahasa inggris gua masih sepupuan ama tarzan tapi boleh donk gua dikit-dikit ngomong inggris)...... Bidang pergaulan kita sudah dijajah. Memang sih yang menjajah kita dalam bidang pergaulan ini bukan bangsa kita tapi bangsa asing melalui serangan pemikiran. Ingin buktinya??coba saja lihat bagaimana pergaulan sekarang dan bandingkan dengan pergaulan waktu masa dulu. Kata-kata seperti “ih, gag gaul” atau “ah,kolot” kerap terdengar diucapkan sebagian remaja kepada temannya yang tidak mau mengikuti pergaulan zaman sekarang yang bisa gue katakan cukup bebas. Belum lama ini, gue bersantai di sebuah cafe dan gue melihat salah satu conth bentuk pergaulan bebas zaman sekarang yaitu, sepasang remaja yang jauh lebih muda dari gue, duduk berpelukan bahkan saling cium di ditempat yang cahayanya redup. Gue hanya bisa geleng-geleng kepala.kemudian gue juga saksikan sendiri di salah satu rumah teman, seorang cewek membawa pacarnya masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya padahal di rumah ada gue dan teman gue. Ketika gue tanya teman gue,dia bilang “udah sering aq kasi tau bro,tapi tetap aja ngeyel.” Wah wah wah, apakah nilai kesopanan dan kesantunan di dalam masyarakat yang berlandaskan norma moral udah bergeser sedemikian jauh?? Gua heran sekaligus takut ama pergaulan jaman sekarang yang lebih banyak menjurus ke arah pergaulan bebas. Setau gua, Indonesia merupakan negara dengan adat istiadat dan tradisi timur yang kental banget. Tradisi timur itu sendiri identik dengan nilai-nilai moral,kesopanan,kesusilaan yang dijunjung tinggi setinggi-tinggi,kalo bisa setinggi bintang dilangit malah. Tapi kok sekarang kayaknya udah pudar?? Apa ini akibat globalisasi ?? gua juga kagak tau pasti,tapi menurut opini gua yang Cuma orang kecil ini sedikit banyak globalisasi emang ngasi pengaruh namun kita juga gag bisa langsung men-judge bahwa globalisasi itu jelek. Yang pasti menurut gua,kebanyakan anak-anak muda jaman sekarang itu salah dalam menyikapi arti pergaulan,salah dalam menyikapi globalisasi dan satu hal juga anak-anak muda jaman sekarang kebanyakan kurang mendapatkan pendidikan nilai-nilai moral dan adat timur. Dan hal ini tentu saja bukan karena mereka kagak sekolah, karena pendidikan moral dan adat timur itu dominan berlangsung dalam kehidupan bermasyarakat,mulai darilingkup masyarakat terkecil yaitu keluarga sampai pada masyarakat luas. Lu kagak percaya sob ?? sekarang coba lu buktiin aja sendiri. Lu liat dah,banyak banget keluarga-keluarga yang broken home dan anaknya terjerumus karena orang tuanya sibuk dengan urusan masing-masing,ya sibuk kerja la, ya sibuk ini la,sibuk itu la, sibuk apa la,sehingga lupa bahwa anak-anaknya butuh perhatian,anak-anaknya butuh bimbingan dari orang tuanya,bukan Cuma sekedar nasihat selintas lalu tapi juga contoh teladan yang dimulai dari hal-hal yang kelihatannya sepele. Seperti cara berpakaian,ibadah,sopan santun, dan juga anak-anak butuh penghargaan atas tindakannya walau itu kecil. Sebagian kasus anak-anak nakal dikarenakan mereka ingin menunjukkan dirinya,ingin diperhatikan,ingin dihargai,ingin dianggap ada, karena orang tua nya mungkin kurang memperhatikan atau kurang menghargai dalam artian orang tuanya ingin sesuatu yang perfect sehingga hal-hal kecil yang luar biasa yang telah dilakukan anak-anaknya menjadi terabaikan dan tidak mendapatkan “reward” yang diinginkan anaknya. Penghargaan atas tindakan ini tidak harus sesuatu yang bersifat materi,hanya dengan pujian-pujian kecil pun bisa bahkan sangat manjur dibanding imbalan materi.sebuah pujian kecil seperti, “wah, adek pintar ya udah bisa bersihin tempat tidur sendiri” atau “adek pintar deh,udah nggak ngompol lagi”,atau “adek hebat ya,tadi udah ngasi sedekah sama bapak/ibu itu”, bisa menjadi dorongan motivasi untuk anak karena anak akan merasa bahwa tindakannya dihargai dengan baik sehingga akan termotivasi untuk melakukan hal-hal positif lainnya dan pada akhirnya mereka akan terbiasa melakukan hal-hal positif dan ini akan terus melekat dalam dirinya hingga mereka dewasa. Sehingga jika pun nanti godaan untuk berbuat hal yang negatif itu datang setidaknya mereka udah punya benteng sendiri dalam dirinya dan kalopun tergoda akan jauh lebih mudah untuk menyesal dan sadar.